Soe
Hok Gie terkenal dengan kata kata dan puisi
yang sangat dalam. Bisa kita lihat dari kumpulan puisi dan kata yang ia
rangkai, tidak hanya mengkritik pemerintah, tapi juga tentang percintaan dan
cara ia memandang hidup. Berikut ini kutipan kata kata bijak yang cukup
terkenal dari Soe Hok Gie :
Kata Bijak Pendaki dari Soe Hok Gie
Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan
bahwa kami adalah manusia - manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme
tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan - slogan. Seseorang hanya
dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan
mencintai tanah air Indonesia
dapat ditumbuhkan dengan mengenal. Indonesia bersama
rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus
berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itu Kami naik gunung.
Pertanyaan
pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya
adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin
mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena
ada suatu yang lebih besar: kebenaran.
Kumpulan Kata Kata Bijak Soe Hok Gie
Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor.
Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari
diri lagi, maka terjunlah.
Guru
yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu
benar, dan murid bukan kerbau.
Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan
tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu.
Bahagialah mereka yang mati muda.
Saya
memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik
diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.
Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah,
agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi “manusia-manusia yang biasa”.
Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang
manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi
hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang
manusia.
Saya
ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang
mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas
prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai
kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas
dasar agama, ormas, atau golongan apapun.
Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa.
Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan,
ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari
sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh
tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.
Sejarah
dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada?
Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?
Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap
kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…
Kita
seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani
menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.
Kata Bijak Soe Hok Gie
Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik
daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan
kekurangan-kekurangan kita.
Potonglah
kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan
padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.
To be a human is to be destroyed.
Saya
tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.
Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan
kesalahan adalah kejahatan.
I’m
not an idealist anymore, I’m a bitter realist.
Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya
kemarahan yang membuat saya keluar air mata.
Bagiku
ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai,
dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.
Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolis malam ini.
Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan
warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah
kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri
saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di
jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin
memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada
semua-muanya.
Tak
ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun.
Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia
yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar