Senin, 26 Maret 2012

Bisnis Shabu Yang melibatkan Aparat

Perdagangan Shabu Yang Melibatkan Aparat Keamanan

                Shabu merupakan barang haram yang dilarang oleh agama karena dapat memabukan dan membuat orang hilang kesadaran. Barang ini merupakan barangg haram yang tidak dapat diterima di dunia. Shabu - shabu adalah bahan kimia methamphetamin. Biasanya berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan, bentuknya yang seperti kristal transparan tidak berbau dan tidak berwarna.
Banyak sekali orang  yang mengedarkan barang haram ini, dan juga banyak juga yang telah tertangkap, namun entah mengapa para aparat masih saja susah untuk menumpas para pelaku baharang haram tersebut hingga akarnya. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pihak yang berwajib.
                Entah mengapa barang haram yang telah disita oleh pihak yang berwajib, ada saja pihak-pihak yangg nakal untuk mencoba barang haram atau sekedar mengambil dan dijual kembali tersebut, contohnya kasus dibawah ini :
Terlibat Bisnis Shabu, Oknum Polisi Ditangkap
            Komhukum(Palembang)-Anggota Subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel berhasil mengamankan Oknum Polisi yang diduga adalah pemasok Shabu-shabu.
Oknum polisi berpangkat Brigadir berinisial As 40 tahun tersebut, diduga dari Kesatuan Polresta Palembang, Kamis, sekitar pukul 12.00 WIB ditangkap anggota di kediamannya di daerah Plaju Palembang.
Subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel dibawah pimpinan Kompol Amrozi, langsung mengamankan tersangka di kediamannya  berdasarkan “kicauan” dua petugas harian lepas (PHL) di Unit SIM Satuan Lalu-lintas Polresta Palembang yang telah tertangkap lebih dulu di rumah salah satu PHL yang belum diketahui identitasnya itu di kawasan Plaju sekitar pukul 11.00 WIB.
Terkait hal tersebut Kepala bidang Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sabarudin Ginting Jumat pagi, membenarkan adanya penangkapan dua PHL dan satu oknum anggota polisi hari kamis kemarin di dua tempat yang berbeda. ”Dari informasi yang sampai ke saya, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel bahwa memang ada penangkapan,” kata Ginting ditemui di Mapolda Sumsel,Jumat pagi.
Mantan Kapoltabes Palembang itu menjelaskan, penangkapan para tersangka berkat SMS (pesan singkat) online ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel dari warga yang melaporkan bahwa di tempat tersangka PHL sering digelar pesta narkoba jenis shabu-shabu.
Menurut Sabrudin Pihaknya akan terus melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut apakah ada kemungkinan tersangka lain yang juga ikut terlibat dalam bisnis barang haram tersebut.
Sementara itu, Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Teguh Priyatno juga membenarkan adanya penangkapan itu. ”Iya memang benar telah diadakan penangkapan terhadap tersangka tersebut dan kita telah amankan kedua PHl dan satu oknum polisi diduga terlibat narkoba”.
Ratusan Aparat Terlibat Narkoba
DALAM kurun lima tahun terakhir sebanyak 105 aparat keamanan terlibat kasus narkoba. Dari jumlah tersebut 75 orang merupakan anggota Polri dan 30 lainnya adalah anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Mereka itu terlibat kasus penyalahgunaan narkoba,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Timur Pradopo di kantornya, Rabu.
Menghadapi kondisi tersebut, Timur menyatakan pihaknya akan berupa sekuat tenaga untuk membersihkan seluruh anggota Polri dari keterlibatan baik penyalahguna maupun peredaran gelap narkoba. Timur juga menyebutkan pihaknya akan transparan dalam penanganan terhadap anggota Polri yang terlibat. “Kita akan transparan, anggota yang terlibat akan diproses hukum dengan tegas”.
Sebagai langkah antisipasi, menurut Timur, pihaknya sudah dan terus memberi pemahaman terhadap seluruh anggota Polri terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Selain itu Timur juga menyebutkan pihaknya secara acak melakukan pengujian terhadap kemungkinan anggota Polri yang menggunakan narkoba.
Menurut Timur, dari data yang ada diketahui bahwa hingga kini sebanyak 3,6 juta penduduk Indonesia adalah pengguna narkoba dari berbagai jenis. Dari jumlah itu, sebanyak 1 juta orang dapat dikatagorikan sebagai pencandu barang haram tersebut. “Dari data BNN, satu juta dari 3,6 penyalahguna adalah pecandu narkoba”.
6 Negara Penyalur Narkotika Terbesar
1.      Columbia
Pihak berwenang Kolombia telah menemukan sebuah kapal selam pengangkut narkotika. Kapal tersebut sanggup mengirim narkoba dari Kolombia menuju Meksiko.Pihak berwenang Kolombia menemukan kapal selam itu di wilayah pedalaman di sebuah sungai Timbiqui di negara bagian Cauca sekitar 440 kilometer sebelah barat daya ibu kota Kolombia, Bogota.

2.      China
Sejak abad ke-19 China sudah merupakan jalur peredaran narkoba yang dibawa oleh bangsa eropa. China yang menjadi korban perdagangan narkoba justru menjadi tempat perdagangan narkoba melalui jaringan mafia China. Jenis barang haram yang diedarkan China adalah jenis shabu-shabu dan extasi bahkan peredarannya sudah mencapai Indonesia, ini dibuktikan oleh banyaknya kasus narkoba yang melibatkan warganegara China. Menurut data yang dikeluarkan Polda Metro Jaya ditahun 2010 yang lalu, China menempati peringkat ke-3 dalam peredaran narkoba di Indonesia.
3.      Brazil
Merupakan salahsatu negara pengedar narkoba terbesar didunia. Bahkan pada bulan November 2010 yang lalu kepolisian Brazil harus adu tembak dengan ratusan geng narkoba bersenjata. Peredaran narkoba dari Brazil ini sudah tersebar hampir keseluruh Eropa dan Amerika Selatan.

4.      Iran
Di Jakarta saat ini peredaran Narkoba didominasi jaringan narkoba dari Iran. Banyaknya warganegara Iran yang tertangkap ini membuat Iran menjadi negara pengekspor narkoba terbanyak ke Jakarta. Di Iran harga shabu-shabu sangat murah, 1 kg hanya Rp.100.000.000,- sedangkan di Indonesia harga 1 kg shabu-shabu dapat mencapai Rp.1 milyar. Dari data yang didapat warganegara Iran menduduki peringkat pertama sebagai pengedar narkoba di Jakarta.
5.      Mexico
Kini telah menjadi salahsatu negara pengedar narkoba terbesar didunia. Perdagangan narkoba dinegara Amerika Latin ini telah merasuk dan merusak tatanan sosial, politik, budaya dan ekonomi. Aktifitas ilegal ini juga selalu diwarnai tindak kriminal yang melampaui batas kemanusiaan seperti pembunuhan atau pembantaian massal, pemerkosaan, penculikan dan perampokan. Amerika Serikat sendiri telah berjanji mengalokasikan dana 1,4 milyar USD selama 3 tahun untuk memerangi perdagangan narkoba di Amerika Selatan. Sebagian besar dana itu dialokasikan untuk Mexico, negara yang paling rawan dalam hal kekerasan akibat perang dalam perebutan jalur perdagangan narkoba.
6.      Indonesia
Indonesia dikenal sebagai produsen extasi nomor 1 didunia, tetapi sebagai pengedar, Indonesia dikenal sebagai pengedar ganja terbesar didunia. Hal tersebut memungkinkan karena ganja dari Indonesia merupakan mariyuana dengan kwalitas no.1 didunia.
Sidikat Shabu Incar Pulau Dewata
Banyaknya penikmat narkoba di Bali, membuat daerah wisata yang terkenal sampai manca negara itu, menjadi incaran sindikat perdagangan shabu-shabu. Para sindikat selalu mencari modus baru untuk lolos dari pemeriksaan petugas.  
Data Kantor Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai Bali, menunjukkan, hasil tangkapan shabu di Bali selama tahun 2011 sampai Oktober sebanyak 11 kasus, dengan jumlah shabu yang disita sekitar 16,3 kg. Jumlah kasus penyelundupan shabu pada tahun 2010 lebih tinggi, yaitu 17 kasus tetapi shabu yang disita hanya sebanyak 11,7 kg.
Bali diincar, karena merupakan pusat pariwisata ternama dan didatangi sedikitnya sekitar 8.000 wisatawan setiap hari. Pada bulan Oktober ini, misalnya, sudah ada tiga kasus penyelundupan shabu dari Afrika ke Bali yang berhasil digagalkan. Ketiga kasus itu pun terjadi berturut-turut setiap minggu.
Petugas Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai Bali kembali menangkap kurir asal Afrika Selatan, Brett Theo Savage, yang membawa shabu sebanyak 2,9 kg, Rabu (19/10).
Satu pekan kemudian, Minggu (23/10), kurir lainnya dari Afrika Selatan, Kedibone Sheilla Motsweneng, juga tertangkap karena membawa shabu sebanyak 2,4 kg.
"Mereka mencari modus baru dengan menggunakan kurir baru," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean Ngurah Rai, I Made Wijaya. Sindikat narkoba itu sudah membaca pengamatan petugas, sehingga mencari kurir yang tidak menarik perhatian petugas.
Wijaya mengatakan, selama ini shabu dari Afrika biasanya diantar kurir berkulit hitam. Namun saat ini kurir yang digunakan berkulit putih, dan seringkali berasal dari negara-negara yang tidak masuk dalam catatan pemantauan narkoba. Dengan demikian, jaringan narkoba itu berharap para kurir ini tidak menarik perhatian petugas.
Tommy berpendapat, Afrika menjadi produsen shabu utama karena faktor ekonomi. "Karena faktor ekonomi ini pula, kurir sekarang dibayar 500 dolar AS saja mau. Dulu tahun 2006, bayaran kurir bisa mencapai 2.500 dolar AS," katanya.
Shabu menjadi sangat populer, ungkap Tommy, karena biaya pembuatannya murah dan harga jualnya tidak terlampau tinggi. Peredaran shabu menggeser popularitas peredaran heroin dari Thailand pada tahun 2006. "Heroin di Thailand sudah tidak diproduksi lagi, sehingga pola peredaran narkoba pun berubah," kata Tommy.

Menurut Tommy, maraknya perdagangan shabu ini juga didukung masih tingginya pengguna narkoba di Indonesia, yaitu mencapai 3,6 juta jiwa. Jairngan narkoba pun merasa memiliki peluang pasar di Indonesia.
Direktur Penindakan dan Penyidikan Kantor Pusat Bea dan Cukai, Rahmat Subagio, menambahkan, cara paling efektif untuk mengatasi peredaran narkoba ini adalah dengan meningkatkan pengawasan, terutama di bandara. Sampai saat ini, pihaknya sudah mengadakan pelatihan di sejumlah daerah dengan materi utama peningkatan cara pemindaian barang dengan Sinar X. (yul/kcm)
Di indonesia ekstasi merupakan bisnis yang sudah menjalar dan sekarang telah mendekati generasi muda, para pengedar mulai mendekati anak-anak muda yang sedang menentukan jalan hidup mereka, maka dari itu generasi muda harus lah lebih pintar dalam menentukan jalan hidupnya, jangan sampai terperosok kearah yang tidak benar.
Dalam memberantas narkotika di negara ini agar tidak makin meluas. di butuhkan kesadaran dari diri sendiri dan kerjasama antara pihak berwajib dengan masyarakat, agar narkotika dapat ditumpas sampai keakarnya.

Sumber : Pemikiran sendiri, jurnas.com, selaluonline.com